Friday, April 15, 2011

Setiap nafas yang dihembus
Setiap degupan jantung
Aku selalu memikirkanmu
Dalam sedar dibuai angan
Dalam tidur dan khayalan
Aku selalu memikirkanmu
Ternyata ku perlukan cinta dari dirimu sayang
Barulah terasa ku bernyawa
Kasihku ku amat mencintai kamu
Kerana kau beri erti hidup
Ku kan terus mencinta sedetik lebih selepas selamanya
Di kala penuh ketakutan dengan badai kehidupan
Ku bersyukur adanya kamu
Biarlah kehilangan semua yang dimiliki di dunia
Asal masih adanya kamu
Selamat tinggal kawanku
Tak mudah aku pergi
Bila wajahmu
Sentiasa di hati ini

Ok
Dah memang
Bukan mudah untuk ku menerima hakikat
Dalam hidup ini sentiasa ku tersekat
Apa yang ku harapkan
Kasih sayang yang suci murni
Tetapi semuanya hilang setelah kau pergi
Dulu hari-hari ku berwarna warni
Kini kian mendung
Ia tinggal satu memori
Jangan jangan lepaskan genggamanku ini
Hidupku hanya bermakna jika kau di sini

Mana janji
Mana erti
Kenapa gembiraku kini menjadi sepi
Musnah segala apa yang ku impikan
Tetapi ku tetap tabah
Kerana Tuhan yang menentukan

Kau tetap pergi apakan daya
Walaupun ku telah mencuba sedaya upaya
Ku harapkan ini sesuatu yang kekal
Namun ku terpaksa melepaskanmu baby
Selamat tinggal

Selamat tinggal kawanku
Tak mudah aku pergi
Bila wajahmu
Sentiasa di hati ini

Tiada ertinya kau tinggalkan aku
Sedangkan teramat ku mengasihi dirimu
Cuba ingat semua yang kita pernah lalui
Sayang bukalah fikiranmu kembali
Ku tak mahu hidup tanpamu di sisi
Hanya kau seorang yang pernah aku kasihi

Jangan pergi jangan pergi
Jangan tinggalkan aku begini
Jika aku yang engkau cintai
Kenapa semua ini
Kenapa semua ini
Mengapa semua ini
Jika aku yang kau cinta
Mengapa semua ini

Kenapa semua jadi begini
Kenapa mengapa
Jangan pergi jangan pergi
Jangan tinggalkan aku begini

Selamat tinggal kawanku (usah pergi)
Tak mudah aku pergi (jangan biarkan ku menderita)
Bila wajahmu
Sentiasa di hati ini (aku sentiasa di dalam dada kamu sayang)

Walau ku pergi sayangku (usah pergi)
Dalam jiwaku ini
Kaulah cintaku yang kekal
Selamat tinggal

Selamat tinggal kawanku (usah pergi)
Tak mudah aku pergi (jangan biarkan ku menderita)
Bila wajahmu
Sentiasa di hati ini (aku sentiasa di dalam dada kamu sayang)

Walau ku pergi sayangku (jangan pergi)
Dalam jiwaku ini
Kaulah cintaku yang kekal
Selamat tinggal

Kau cintaku yang kekal
Selamat tinggal

Wednesday, April 13, 2011

Mutiara Kata

Assalamualaikum.... 10 mutiara kata.....
yang dekat itu MATI

yang jauh itu MASA

yang besar itu NAFSU

yang berat tu AMANAH 

yang ringan tu SOLAT

yang tajam itu LIDAH

yang dalam itu HATI

yang panjang itu ANGAN-ANGAN

yang sukar itu JUJUR dan IKHLAS

yang sempit tu KUBUR


~  hati-hati dengan fikiran anda kerana ia akan menjadi kata-kata,
~ hati-hati dengan kata-kata kerana ia akan berubah menjadi perbuatan ,
~ hati-hati dengan perbuatan kerana ia akan berubah menjadi kebiasaan ,
~ hati-hati dengan kebiasaan kerana ia akan menjadi karekter anda ,
~ hati-hati dengan karekter kerana ia akan menentukan masa depan anda"

Thursday, April 7, 2011

7 Cinta Menurut Al-Quran & Assunah

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan
menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, (2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan (3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

Dalam Qur’an cinta memiliki 7 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta mawaddah

adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah

adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail

adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf

adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra’fah

yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah

yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu)

Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il